Memiliki sertifikasi akan sangat menguntungkan bagi kita yang bekerja di bidang IT, terutama jika ingin menjadi seorang DevOps Engineer yang sukses. Sertifikasi atau sertifikat kompetensi merupakan bukti formal bahwa seseorang benar-benar memiliki kompetensi di suatu bidang tertentu. Saat ini, sertifikasi khusus untuk DevOps Engineer mulai banyak bermunculan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan terhadap seorang DevOps yang terus bertambah seiring perkembangan teknologi.
Sebelum melanjutkan pembahasan lebih dalam, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu mengenai DevOps Engineer. DevOps Engineer adalah seorang ahli yang berfokus pada pembangunan infrastruktur yang terotomatisasi, fleksibel, dan terintegrasi dengan baik. Orang yang bekerja di bidang ini setidaknya mengetahui berbagai bahasa pemrograman, mampu mengelola source codes, serta familiar dengan konsep dasar Linux.
3 Sertifikasi untuk Menjadi Seorang DevOps Engineer
Terlalu banyak sertifikasi terkadang membuat kita kebingungan dalam memilih sertifikasi yang sesuai untuk posisi DevOps Engineer. Memilih beberapa sertifikasi yang tepat akan lebih menguntungkan dibandingkan memiliki banyak sertifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini juga lebih efisien dari segi waktu dan energi yang dikeluarkan. Agar tidak bingung, kamu dapat memilih di antara tiga sertifikasi berikut:
Certified Kubernetes Administrator
Sertifikasi DevOps Engineer yang pertama adalah Certified Kubernetes Administrator (CKA). Sertifikasi ini diadakan oleh The Cloud Native Computing Foundation dengan tujuan untuk memastikan bahwa peserta pelatihan memiliki pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi sebagai administrator Kubernetes yang bertanggung jawab. Pemegang sertifikasi CKA diharapkan dapat membuat dan membangun Kubernetes cluster. Untuk mendapatkan sertifikasi ini, kamu diwajibkan mengikuti tes online berbasis kinerja yang memerlukan pemecahan berbagai masalah dalam sebuah command-line.
Certified Terraform Associate
Sertifikasi kedua yang sebaiknya tidak dilewatkan adalah Certified Terraform Associate. Terraform adalah layanan open source yang banyak digunakan oleh DevOps Engineer untuk membuat, menyusun, menggabungkan, dan mengubah infrastruktur yang aman dan efisien dengan menggunakan serangkaian kode. Popularitas Terraform yang terus meningkat membuat sertifikasi ini sangat diminati. HashiCorp, sebagai pembuat Terraform, menyediakan beberapa sertifikasi yang dapat diikuti sesuai dengan kemampuan.
Red Hat Certified Specialist in Ansible Automation
Sertifikasi ini ditujukan bagi ahli yang mampu melakukan berbagai tugas terkait manajemen infrastruktur dengan Ansible. Tugas-tugas ini meliputi penggunaan Ansible inventory untuk menentukan grup host, pembuatan Ansible playbooks, serta konfigurasi sistem ke status yang ditentukan. Sertifikasi ini sangat cocok untuk administrator sistem yang ingin mengotomatiskan sebagian besar beban kerja sehari-hari, seperti tugas seorang DevOps Engineer.
Nah Itulah penjelasan singkat mengenai tiga sertifikasi yang dapat membantu kamu menjadi seorang DevOps Engineer. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, sertifikasi juga menjadi salah satu hal penting yang dapat membantu proses pencarian kerja di masa depan, asalkan sertifikasinya kredibel dan dapat dipercaya.