Secara sederhana, cloud computing memiliki arti sebagai komputasi awan. Ini merupakan sebuah metode penyampaian berbagai layanan melalui internet.
Penyimpanan menggunakan komputasi awan ini semakin populer sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu tentunya karena kehadiran cloud akan menghemat lebih banyak ruang penyimpanan di dalam perangkat komputer maupun handphone.
Sebab, penyimpanan yang berbasis cloud memungkinkan Anda untuk menyimpan file kapan saja selama terhubung ke jaringan internet yang tersedia. Mari kita memahami lebih jauh mengenai cloud ini.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Cloud Computing
Mari kita mulai dari hal yang paling mendasar, apa itu cloud computing? Jawabannya sebenarnya cukup sederhana, cloud computing adalah sebuah metode penyimpanan berbagai layanan melalui internet.
Anda bisa menyimpan berbagai data di cloud dengan lebih leluasa tanpa perlu takut penyimpanan smartphone akan penuh. Daripada menyimpan banyak file di hard drive atau penyimpanan lokal di komputer atau handphone, jenis penyimpanan cloud ini lebih menguntungkan.
Cloud sendiri memiliki arti sebagai “awan”. Awan yang dimaksudkan di sini adalah jaringan internet. Sehingga, internet berperan menjadi pusat dan dan juga informasi para penggunanya.
Selain itu, awan di sini juga memiliki arti sebagai ruangan virtual. Artinya, cloud ini dapat Anda akses secara remote.
Perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan cloud memungkinkan para penggunanya untuk menyimpan file dan aplikasi dari server jarak jauh. Mereka masih dapat mengaksesnya kapan saja asalkan terhubung dengan jaringan internet.
Berdasarkan hak aksesnya, cloud terbagi menjadi 3, yaitu:
- Public Cloud: ini adalah jenis cloud yang dapat diakses oleh siapa saja dan tidak membutuhkan biaya. Contoh public cloud seperti Facebook, Gmail, Instagram, Youtube, dan masih banyak lagi.
- Private Cloud: kalau jenis ini biasanya cloud yang sebuah organisasi atau perusahaan gunakan karena membutuhkan tingkat keamanan data tinggi. Itulah kenapa, disebut private karena hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya.
- Community Cloud: hampir sama seperti private cloud, tetapi cloud jenis ini dapat diakses pihak luar yang masih berhubungan dengan institusi terkait. Jaringan di dalam community cloud juga dapat terbuka untuk akses publik.
Jenis-Jenis Cloud
Apabila melihat dari layanannya, terdapat 3 models atau jenis cloud computing. Model tersebut adalah:
1. Software-as-a-Service (SaaS)
Model cloud pertama adalah SaaS. Sebenarnya pasti Anda sudah sering menggunakan jenis cloud satu ini. Hanya saja Anda mungkin belum menyadarinya.
Konsep SaaS sendiri sebenarnya cukup banyak ditemukan di teknologi end-user. Berikut ini beberapa contoh aplikasi yang berbasis SaaS yang mungkin sering Anda temui:
Google Apps (Docs, Spreadsheet, Gmail, dll)
- Dropbox
- Office 365
- Canva
2. Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
IaaS atau Infrastructure-as-a-Service memungkinkan Anda untuk lebih fleksibel dalam mengelola sumber daya. Jika Anda hanya perlu mengerti cara menggunakan aplikasi pada SaaS, maka IaaS berbeda.
Saat akan menggunakan Iaas, maka Anda harus lebih paham mengenai software komputer. Beberapa contoh penerapan IaaS yang cukup populer saat ini adalah:
- AWS
- Cisco Metacloud
- Linode
- DigitalOcean
Setelah menyewa IaaS, maka Anda dapat menambahkan kapasitas komponen, seperti CPU, RAM, dan juga storage. Itulah kenapa IaaS terasa jauh lebih fleksibel daripada SaaS.
3. Platform-as-Service (PaaS)
Model cloud computing selanjutnya ini seringkali digunakan oleh para developer atau perusahaan. Biasanya PaaS berfungsi untuk mengelola aplikasi atau website.
Sesuai dengan namanya, jenis cloud ini menyediakan layanan dalam bentuk platform. Sehingga, nantinya Ada dapat membangun atau mengunggah aplikasi di atas. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda sewa dalam cloud jenis adalah Framework, Sistem operasi (OS), Database engine, dan lain-lain.
Dengan PaaS, maka Anda tidak perlu lagi memikirkan mengenai maintenance server dan jaringan karena penyedia layanan akan mengelola semuanya.
Beberapa provider PaaS yang terkenal adalah:
- Amazon Web Service (AWS)
- Jalastic
- Microsoft Azure
Bagaimana Cara Kerjanya?
Setelah mengetahui pengertian cloud computing beserta jenisnya, maka Anda juga perlu paham bagaimana sebenarnya cara kerja mereka. Mudahnya, setiap cloud akan terbagi menjadi dua bagian.
Bagian tersebut berupa frontend dan backend. Kedua bagian tersebut akan saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan jaringan internet untuk kemudahan bekerja sama memberikan fungsi tertentu.
Anda bisa menggambarkan frontend sebagai user dan backend yang merupakan bagian dari sistem cloud. Fronten merupakan tampilan website atau aplikasi layanan cloud yang dapat user akses. Selain itu, ada juga aplikasi atau platform untuk mengakses cloud. Hanya saja tidak semua sistem cloud harus memiliki user interface yang sama.
Kemudian pada bagian backend terdapat komputer, server, dan juga sistem penyimpanan data yang membentuk sebuah cloud. Sistem cloud ini dapat berupa program komputer, pemrosesan data, dan segala jenis file lainnya.
Umumnya setiap aplikasi juga akan memiliki dedicated server yang berbeda. Dengan melakukan penyimpanan virtual melalui cloud ini, maka Anda tidak akan menambah penggunaan memori pada komputer lokal.
Keuntungan Menggunakan Cloud Computing
Tentu saja sistem cloud ini memberikan berbagai manfaat untuk penggunanya. Beberapa di antaranya adalah:
- Mempermudah pengolahan data, mulai dari penyimpanan hingga backup.
- Cloud sangat menghemat biaya infrastruktur.
- Dapat meningkatkan mobilitas kerja.
- Layanan cloud mendukung fitur kolaborasi sehingga sangat mempermudahkan pekerjaan.
Setelah mengenal cloud computing, pasti Anda baru menyadari bahwa sebenarnya sistem ini sudah sering digunakan dalam kehidupan. Dan jika anda tertarik untuk mempelajari lebih dalam ? ikuti bootcamp kami di studidevops semua tentang cloud computing dan topik devops lainnya.